26
Sep
TATA CARA PENULISAN BUKU TEKS PELAJARAN
Posted by
TATA CARA PENULISAN BUKU
TEKS PELAJARAN
Oleh: Annisa –
1215121086
Mendengar kata “buku
teks pelajaran”, apa yang pertama kali Anda pikirkan? Buku paket mata pelajaran
di sekolah? Tepat jika Anda berpikir demikian. Buku paket adalah wujud
fisiknya. Lalu bagaimana dengan definisinya? B. P. Sitepu dalam bukunya,
Penulisan Buku Teks Pelajaran (2012: 17), menuliskan “Buku teks adalah buku acuan wajib untuk digunakan di satuan pendidikan
dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang memuat materi pembelajaran dalam
rangka peningkatan keimanan, ketakwaan, akhlah mulia, dan kepribadian,
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kepekaan dan kemampuan
estetis, peningkatan kemampuan kinestetis, dan kesehatan yang disusun
berdasarkan standar nasional pendidikan.” Buku teks pelajaran itu digunakan
di sekolah atau universitas sebagai buku pokok atau buku acuan untuk subjek
mata pelajaran atau mata kuliah tertentu, dengan tujuan mengembangkan aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik secara positif, yang disusun
berdasarkan standar nasional pendidikan.
Dari definisi di atas,
dapat kita lihat bahwa buku teks pelajaran seharusnya bersifat positif, tetapi
terkadang masih ditemukan kasus-kasus yang berkaitan dengan buku teks
pelajaran, khususnya di sekolah. Kasus kecil mungkin pernah kita alami saat
sekolah, seperti pengetikkan teks yang salah (typo), halaman terbalik, cetakan buram, dan lain-lain. Kasus lain
mungkin pernah kita lihat di media cetak maupun media elektronik yang memuat
berita atau informasi mengenai konten buku teks pelajaran yang tidak sesuai
dengan karakter usia peserta didik.
Mengapa kasus-kasus
tersebut dapat terjadi? Apakah mungkin penulis dan penerbit sekedar mencari
keuntungan semata sehingga bisa terjadi kelalaian seperti itu? Setelah membaca
5 artikel yang memuat tulisan mengenai tata cara penulisan buku teks pelajaran,
saya membuat kesimpulan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam penulisan
buku teks pelajaran. Tulisan ini bisa saja nantinya juga saya jadikan acuan
untuk tugas akhir mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar Cetak, sehingga tidak
lagi terjadi kesalahan-kesalahan dalam penulisan buku teks pelajaran.
Prinsip Pembuatan Buku Teks Pelajaran
Sebelum mulai menulis
buku teks pelajaran, mari kita kenali terlebih dahulu 3 prinsip yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan buku teks pelajaran, di antaranya: (1) prinsip
relevansi; (2) prinsip konsistensi; dan (3) prinsip kecukupan (Agus Wuryanto,
2010).
1.
Prinsip relevansi,
materi yang ditulis di dalam buku teks pelajaran harus relevan dengan tujuan
instruksional umum (TIU) yang ingin dicapai.
2.
Prinsip konsistensi,
jumlah pokok bahasan yang ditulis di dalam buku teks pelajaran harus sama
dengan jumlah tujuan instruksional khusus (TIK).
3.
Prinsip kecukupan, materi
yang disajikan di dalam buku teks pelajaran harus cukup untuk mencapai tujuan
instruksional. Tidak lebih sedikit, atau lebih banyak. Jika lebih sedikit,
dikhawatirkan tujuan instruksional tidak tercapai. Jika lebih banyak, akan
tidak efisien karena dirasa membuang-buang waktu dan tenaga.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penulisan Buku Teks
Pelajaran
Dalam penulisan buku teks pelajaran, cukup banyak hal
yang perlu diperhatikan. Berikut di antaranya:
1.
Kurikulum
Buku teks pelajaran yang
ditulis harus mengacu pada kurikulum yang sedang berlaku. Penulis harus
memahami isi kurikulum terlebih dahulu, materi, pokok bahasan, dan sub pokok
bahasan apa yang tercantum di dalam kurikulum. Buku yang mengacu pada
kurikulum, biasanya pasti dimanfaatkan oleh sekolah untuk mencapai tujuan
instruksional, sehingga penulis tidak sia-sia menulis buku teks pelajaran
tersebut.
2.
Sasaran/Peserta Didik
Sasaran dari penulisan
buku teks pelajaran adalah peserta didik. Oleh karena itu, penulisan buku teks
pelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik,
seperti rentang usia dan jenjang pendidikannya, lingkungan sekitar, dan lain-lain.
Dengan demikian, peserta didik akan merasa tertarik untuk belajar dengan buku
teks pelajaran.
3.
Latar Belakang Bidang Keilmuan Penulis
Penulis sebaiknya
menulis buku teks pelajaran sesuai dengan bidang ilmu yang dikuasainya. Hal ini
dimaksudkan agar memudahkan penulis dalam mengembangkan naskahnya. Jika penulis
merasa kesulitan, maka penulisan dapat dibantu oleh ahli materi lain. Dengan
adanya kerjasama dengan ahli lain, maka penulis akan mendapat kritik dan saran
dari berbagai pihak guna meningkatkan kualitas hasil tulisannya.
4.
Peta Kompetensi
Penulis harus membuat
peta kompetensi guna membantu dalam mengembangkan dan menyusun naskahnya. Peta
kompetensi dibuat berdasarkan kompetensi apa yang akan dicapai oleh peserta
didik, dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Dengan adanya peta
kompetensi, materi yang disajikan oleh penulis dalam buku teks pelajaran yang
ditulisnya akan tersususn secara sistematis.
5. Tata Bahasa
Penulis harus mampu mengemas materi dengan bahasa yang sederhana
atau tidak bertele-tele, sehingga mudah dipahami oleh peserta didik. Bukan
berarti menggunakan bahasa sehari-hari. Bahasa Indonesia yang digunakan harus
baik dan benar dan disesuaikan dengan perkembangan peserta didik. Olah kembali
jika terdapat bahasa terjemahan agar mudah dipahami, hindari terjemahan ‘google
translate’. Lengkapi dengan glosarium untuk istilah-istilah tertentu, guna
membantu peserta didik dalam memahami arti dari kosakata asing yang dirasa
baru. Setidaknya ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan buku teks
pelajaran berbahasa Indonesia: (1) Kaidah Bahasa Indonesia yang digunakan
adalah ejaan yang disempunakan (EYD); (2) penerapan kaidah ejaan; dan (3)
penggunaan tanda baca.
6. Desain Grafis dan Ilustrasi
Buku teks pelajaran termasuk media cetak yang membutuhkan
grafis dalam proses pembuatannya. Desain grafis buku teks pelajaran termasuk di
dalamnya adalah pemilihan huruf, tabel, ilustrasi, warna, dan lain-lain yang
berkaitan dengan tampilan grafis. Grafis buku teks pelajaran harus didesain
agar dapat menarik perhatian peserta didik untuk membaca buku teks pelajaran
tersebut. Desain grafis buku teks pelajaran yang kurang baik, akan dihindari
oleh peserta didik karena cenderung membosankan, seperti buku yang penuh dengan
teks dan tidak ada gambar. Gunakan ilustrasi atau gambar yang relevan, guna
memperjelas materi yang disajikan. Ilustrasi tidak sekedar untuk memperjelas
suatu materi, tetapi untuk menarik perhatian peserta didik juga. Sumber yang
saya temui menuliskan bahwa ilustrasi kini tidak lagi menggunakan gambar
lukisan, tetapi berupa gambar foto objek sesungguhnya. Mungkin terkecuali untuk
gambar atau ilustrasi organ tubuh dan semacamnya, karena saya rasa tidak
mungkin untuk menampilkan gambar nyata dari objek tersebut ke dalam buku teks
pelajaran. 4 hal yang perlu diperhatikan dalam tampilan dan grafis buku teks
pelajaran, di antaranya: (1) Format buku teks pelajaran didesain agar enak
dibaca oleh peserta didik; (2) tata letak didesain untuk mempermudah peserta didik
memahami isi buku dan mendapatkan kenyamanan membaca; (3) tipografi menyangkut
nama dan jenis huruf, panjang baris, dan ukuran huruf; (4) ilustrasi digunakan
agar sajian visual yang tidak mungkin disampaikan dengan kata-kata, dapat
disajikan dengan gambar. Alangkah baiknya jika ilustrasi ditampilkan dalam
bentuk foto-foto yang berwarna.
7. Evaluasi, Uji Coba, dan Revisi
Sebelum diterbitkan dan digunakan secara luas, buku teks
pelajaran harus melalui beberapa tahapan terlebih dahulu guna mengetahui
kelayakannya. Evaluasi buku teks pelajaran dilakukan oleh ahli materi, desainer
pembelajaran, dan editor. Ketiga pihak dapat memberi kritik dan saran yang
membangun tentang buku teks pelajaran tersebut. Setelah evaluasi, dilakukan uji
coba kepada kelompok kecil sasaran atau peserta didik. Kelompok kecil peserta
didik ini memiliki tingkat kemampuan yang berbeda-beda (cerdas, sedang, dan
kurang). Revisi dilakukan berdasarkan hasil uji coba.
8. Penerbit
Kirimkan naskah yang telah dibuat kepada pihak penerbit
untuk diterbitkan secara luas. Selama proses penerbitan buku, penulis harus
senantiasa menjalin komunikasi dengan pihak penerbit guna memantau perkembangan
buku teks pelajaran yang ditulisnya.
Sistematika Penulisan
Buku Teks Pelajaran
1. Kerangka penulisan buku teks pelajaran adalah sebagai
berikut (Rastra Permana, 2011):
· Tujuan instruksional umum (TIU);
· Tujuan instruksional khusus (TIK);
· Judul/sub judul;
· Uraian singkat isi pokok bahasan;
· Uraian pokok isi pelajaran;
· Ringkasan atau rangkuman;
· Latihan, tugas, soal;
· Sumber buku.
2.
Bagian-bagian
buku teks pelajaran adalah sebagai berikut:
a.
Bagian Awal
atau Pendahuluan, meliputi:
·
Halaman cover (judul,
penulis, gambar cover, nama penerbit, tahun terbit);
·
Halaman judul (judul,
penulis, gambar cover, nama penerbit, tahun terbit);
·
Halaman yang
mencantumkan UU Hak Cipta;
·
Kata Pengantar;
·
Daftar Isi (judul
bab, sub bab, dan nomor halaman);
·
Daftar lain (daftar
gambar, daftar tabel, daftar lampiran);
· Penjelasan
tujuan buku pelajaran;
· Petunjuk
Penggunaan Buku;
· Petunjuk
Pengerjaan Soal.
b.
Bagian Isi, meliputi:
· Judul
bab atau topik pokok bahasan;
· Uraian
singkat isi pokok bahasan;
· Penjelasan
tujuan bab;
· Uraian
isi pelajaran;
· Penjelasan
teori;
· Sajian
contoh;
· Rangkuman;
· Soal
latihan.
c.
Bagian Akhir atau Penutup, meliputi:
· Lampiran;
· Glosarium;
· Indeks;
· Kunci Jawaban;
· Daftar Pustaka;
· Catatan.
Tips
Pelengkap Penulisan Buku Teks Pelajaran (Agus Wuryanto, 2010)
1.
Hal-hal yang
perlu diperhatikan, antara lain:
· Menggunakan kertas HVS putih berukuran kuarto
(umumnya).
· Margin: Left 4 cm; Top, Right, Bottom 3 cm.
· Pemilihan jenis dan ukuran huruf yang mudah
terbaca.
· Spasi 1,5 agar mudah dibaca, teks tidak
terlihat terlalu rapat atau terlalu renggang.
· Tata letak grafik atau ilustrasi (gambar)
disesuaikan, beri jarak 3 spasi antar grafik atau ilustrasi dengan teks sebelum
atau sesudahnya.
· Judul grafik dan ilustrasi diketik pada
halaman yang sama.
· Jika terdapat istilah tertentu atau asing,
diberi penekanan (underline, italic).
· Tempatkan nomor halaman di sisi pojok kanan
atas halaman.
· Semua nama pengarang dalam daftar rujukan
harus ditulis.
· Singkatan nama awal atau nama tengah
dilakukan dengan konsisten.
2.
Hal-hal yang
tidak boleh dilakukan, antara lain:
· Tidak boleh ada bagian yang kosong pada akhir halaman,
kecuali jika halaman tersebut merupakan akhir bab.
· Tidak boleh memotong grafik atau ilustrasi.
· Tidak boleh memberi garis vertikal antara kolom pada tabel,
kecuali terpaksa.
· Tidak boleh memberi tanda apapun sebagai tanda
berakhirnya suatu bab.
· Tidak boleh menempatkan sub judul dan identitas tabel
pada akhir halaman.
· Rincian tidak boleh menggunakan tanda hubung (-), tetapi
menggunakan bullet (*) untuk penulisan yang dilakukan dengan menggunakan
komputer.
· Tidak boleh menambah spasi antar kata dalam suatu baris
yang bertujuan meratakan tepi kanan.
· Daftar rujukan tidak boleh diletakkan di kaki halaman
atau akhir setiap bab, daftar rujukan hanya dapat ditempatkan setelah bab terakhir.
Sumber Artikel:
Sumber Tambahan:
Sitepu, B.P. (2012). Penulisan Buku Teks Pelajaran,
Bandung: Rosda.
4 komentar:
MAKASIH sangat bermanfaat, ijin copas buat tugas :D hehe
apakah akan diakui buku pelajaran yang ditulis oleh seorg yg blm pernah mengikuti pelathan tentang kepenulisan, tetapi sudah menyelesaikan pndidikan formal di PT? Dan bgaimana cranya agar buku kita diakui dan dianggap layak di gunakan di sekolah? Siapa yang memeriksa buku itu? Thnx
Ada yg punya contoh makalahnya gak kakak buat tugas kuliah nih tentanh Teknik & Prosedur penulisan buku teks
MAKASIH
Posting Komentar